Resensi Novel
Laskar Pelangi
Oleh
Qonita Khairunnisa N
Judul Novel : Laskar Pelangi
Tahun : Cetakan III, Juli 2007
Penulis : Andrea Hirata
Jumlah Halaman : 534 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka
Harga : Rp69.000,00
Novel Karya Andrea Hirata dengan tebal buku
534 halaman ini mengandung sebuah cerita yang sangat menarik. Cerita yang ada
didalam novel ini merupakan kisah nyata dari perjalanan seorang Penulis dalam
mengejar mimpinya hingga ke Negara Perancis. Cerita ini pun ramai dipuji hingga
dijadikan Film yang sangat menarik oleh Sutradara terkenal Riri Riza dan Mira
Lesmana. Novel ini mampu membuat pembaca merasa seperti terhanyut dan terbawa
ke dalam cerita didalamnya.
Andrea Hirata adalah Seseorang yang suka
bermimpi dalam menjalankan hidupnya. Namun, mimpi itu akan dia usahakan untuk
menjadi kenyataan. Didalam Novelnya Dia lebih menceritakan tentang masa lalunya
di Belitong. Sehingga cerita yang ada didalam Novel ini benar – benar
bersuasana sama seperti tempat asli terjadinya kejadian tersebut.
Gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata
adalah gaya bahasa natural seperti layaknya orang ketika berbicara. Selain
didalamnya menggunakan Bahasa Indonesia, penulis juga menggunakan Bahasa
Melayu. Terkadang inilah yang membuat para pembaca tampak sedikit kebingungan
dan harus menerka apa maksud dari bahasa tersebut. Namun,hal ini bukanlah suatu
penghalang bagi pembaca untuk memahaminya karena penulis menyediakan arti
didalam setiap Bahasa Melayu pada bagian catatan kaki.
Alur yang terdapat didalam Novel ini adalah
Alur maju-mundur, namun lebih dominan menggunakan Alur Maju. Pengarang
menggunakan sudut pandang orang Pertama, karena Penulis merupakan Tokoh Utama
didalam cerita ini. Novel ini banyak mengandung amanat yang bermanfaat bagi
para pembacanya. Andrea Hirata mengajarkan kita agar tidak terlebih dahulu
Putus Asa, jika ingin meraih mimpi yang diinginkan.
Cara pengarang menggambarkan tokoh – tokoh
dalam cerita ini berlainan dengan cara yang biasa dipakai oleh pengarang
lainnya. Andrea Hirata dapat menggambarkan karakter tokohnya dengan begitu
detail sehingga pembaca dapat membayangkan dengan jelas karakter tokohnya
seperti apa. Dan juga bisa mengembangkan kreativitasnya dalam pengembangan
tokoh.
Tokoh-tokoh yang diceritakan antara lain
adalah tokoh utama dari cerita ini bernama Ikal ia adalah seorang anak laki –
laki yang tangguh, pintar, berani, dan mau belajar demi mimpi yang ingin
diwujudkannya. Tokoh Lintang adalah Seorang anak laki – laki yang sangat
cerdas, jenius, berani, tetapi karena keadaanlah yang membuat dia Putus
Sekolah. Tokoh Mahar adalah seorang anak laki – laki yang pintar menyanyi,
cerdas, dan suka terhadap hal – hal yang gaib (misteri), Bu Mus adalah Seorang
wanita yang sangat baik, bijaksana, dan guru yang sangat dicintai murid –
muridnya, dan masih banyak tokoh lainnya. Beliaulah yang menjadi sumber
inspirasi bagi anak-anak laskar pelangi.
Kisah dalam Laskar Pelangi ini diawali dari
kehidupan seorang anak yang bernama Ikal yang memulai sekolah dengan harus
menunggu sepuluh anak yang ingin bersekolah di sekolah Ikal. Dengan cemas Ikal,
Sahara, Trapani, Kucai, Syahdan, Mahar, Lintang, Borek, A kiong, Bu Mus, Pak
Harfan, dan para orang tua murid menunggu apakah ada satu orang lagi yang ingin
bersekolah di SD Muhamaddiya. Karena
jika tidak sampai sepuluh anak ,maka mereka tidak akan bisa bersekolah. Karena, SD
Muhamaddiyah akan tamat riwayatnya. Sekian lama mereka menunggu akhirnya
seorang pria jenaka berusia lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya
menyelamatkan kesembilan temannya juga Sekolah SD Muhamaddiyah. Ikal dan teman
– temannya sangat senang, akhirnya mereka bisa bersekolah di SD Muhamaddiyah
untuk meraih mimpi dan cita - citanya bersama teman – temannya yang luar biasa
di Belitong.
Hal yang menarik dari Novel ini adalah dapat
membangkitkan kita agar tidak mudah putus asa jika ingin meraih mimpi.
Mengajarkan kita agar baik terhadap teman sesama dan mau untuk saling membantu.
Dalam Novelnya, Andrea Hirata pandai menyelipkan pertanyaan yang terus
tersirat, dari awal cerita sampai akhir ceritanya terdapat arti dari Bahasa
Melayunya dan cara membacanya. Namun, dengan segala keindahan dan kelebihannnya,
Novel ini membuat para pembacanya mendapat sedikit kesulitan karena adanya
Bahasa Melayu, adanya ungkapan dan khiasan dalam kalimat membuat cerita ini
sedikit terasa sulit. Walaupun begitu, cerita ini tetap memikat dan penuh
dengan muatan pesan yang dapat direnungkan dan diterjemahkan dengan lebih
dalam.
Menurut saya para pencinta buku wajib untuk
membaca novel ini. Karena secara keseluruhan novel ini sangatlah baik. Dan
dengan Bahasa Melayu yang diselipkan dalam cerita, dapat menambah wawasan kita
dibidang bahasa. Itu mengapa saya membuat resensi buku ini agar banyak para
pecinta buku memilih untuk membaca novel yang penuh dengan arti dan makna
kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar