Kamis, 26 November 2015

Lanjutan Monumen Nasional (MONAS)


Pengesahan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945)
Setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Para pemimpin Bangsa dengan segera menyusun tatanan kehidupan negara. Pada tanggal 18 Agustus 1945. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengadakan rapat di Pejambon, Jakarta. Rapat menghasilkan keputusan yang sangat penting mengenai ketatanegaraan Republik Indonesia, mensahkan Pancasila sebagai Landasan Falsafah Negara dan Undang-Undang Dasar 1945. Rapat juga memilih Soekarno dan Moh. Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.


Hari Lahir ABRI (5 Oktober 1945)
Pada tanggal 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia menetapkan pembentukan Barisan Keamanan Rakyat untuk memelihara keamanan dan ketertiban umum di daerahnya masing-masing. Dalam perebutan terhadap Jepang dan perlawanan terhadap Sekutu serta untuk memperkuat perasaan keamanan umum disadari perlu suatu Angkatan Bersenjata yang tangguh maka pada tanggal 5 Oktober 1945 pemerintah mendekritkan pembentukan Tentara Keamanan Rakyat.


Pertempuran Surabaya (10 Nopember 1945)
Pasukan Sekutu termasuk tentara dan opsir-opsir NICA mendarat di Surabaya pada bulan Oktober 1945 sehingga menimbulkan beberapa insiden yang kemudian meningkat menjadi pertempuran. Setelah Brigjen Mallaby terbunuh, ultimatum dikeluarkan kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata mereka. Rakyat tidak menghiraukannya dan pada tanggal 10 Nopember 1945 pecah pertempuran hebat ketika Sekutu mengerahkan kekuatan darat, laut dan udara untuk membinasakan para pejuang Surabaya yang bertempur dengan semangat pantang mundur. Dan oleh rakyat Indonesia peristiwa ini diabadikan sebagai Hari Pahlawan. 


Pengakuan Kedaulatan (27 Desember 1949)
Perjuangan gigih rakyat Indonesia melawan agresi militer Belanda serta tekanan Dewan Keamanan PBB memaksa Belanda kembali ke meja perundingan. Di Jakarta pada tanggal 7 Juli 1949 tercapai persetujuan untuk mempersiapkan suatu konferensi Meja Bundar yang akan membicarakan pegakuan kedaulatan Indonesia. Dalam KMB di Den Haag, Pemerintah Belanda mengakui kedaulatan di Indonesia pada Republik Indonesia Serikat. Upacara pengakuan kedaulatan di Jakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX ditandai dengan pengibaran Sang Merah Putih. 


Konferensi Asia Afrika (18-24 April 1955)
Perang dingin antara blok Barat dan blok Timur yang timbul setelah berakhir Perang Dunia Kedua, sewaktu-waktu dapat meletus menjadi perang nuklir. Menyadari akan bahaya ini, 30 negara Asia-Afrika mengadakan kenferensi yang menghasilkan Dasasila Bandung. Asia-Afrika menjadi suatu kekuatan yang dapat menjadi penengah antara Blok Barat dan Blok Timur.


Konferensi Asia Afrika (18-24 April 1955)
Perang dingin antara blok Barat dan blok Timur yang timbul setelah berakhir Perang Dunia Kedua, sewaktu-waktu dapat meletus menjadi perang nuklir. Menyadari akan bahaya ini, 30 negara Asia-Afrika mengadakan kenferensi yang menghasilkan Dasasila Bandung. Asia-Afrika menjadi suatu kekuatan yang dapat menjadi penengah antara Blok Barat dan Blok Timur.


Pembebasan Irian Jaya (1 Mei 1963)
Upaya mengembalikan Irian Jaya kepangkuan Republik Indonesia melalui perundingan selalu gagal. Ketika Belanda bermaksud membentuk pemerintah boneka di Irian Jaya, Presiden Soekarno mengumumkan Tri Komando Rakyat pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta. Setelah Komando Mandala melancarkan perasi militer, Belanda terpaksa menyerahkan Irian Jaya melalui PBB. Pada tanggal 1 Mei 1963 berlangsung upacara penyerahan Irian Jaya kepada Indonesia yang diwakili oleh Sudjarwo Tjondronegoro di Jayapura.

Konferensi Tingkat Tinggi ke-10 Negara-Negara Non Blok (1992)
KTT ke-10 Para Kepala Negara atau Pemerintahan Negara-Negara Non Blok diselenggarakan di Jakarta. 1-6 September 1992, Presiden Soeharto dalam pidato pembukaan konferensi tersebut menegaskan perlunya suatu tata internasioanl baru berdasarkan perdamaian abadi, keadilan sosial, kesejahteraan rakyat dan pembangunan berkelanjutan. Wakil-wakil dari 100 negara yang merupakan anggota Gerakan Non Blok ikut serta di dalam konferensi tersebut : 8 negara organisasi internasional dan gerakan pembebasan nasional menghadiri konferensi sebagai peninjau, delegasi tamu dari 22 negara organisasi internasional ikut hadir di dalam konferensi tersebut.

Alih Teknologi (1995)
Keberhasilan uji terbang perdana N-250 produksi Industri Pesawat Terbang Nusantara di Bandung, 10 Agustus 1995, merupakan prestasi putera-puteri bangsa Indonesia yang membanggakan dalam upaya mengembangkan dan menerapkan teknologi tinggi di bidang kedirgantaraan. Berkaitan dengan itu, tanggal 10 Agustus ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar