Hidroponik adalah cara bertanam dengan media tanam selain tanah.
Media tanam dengan teknik hidroponik, yaitu air, pasir, bahan padat berpori
(serbuk kayu, pecahan genteng, kerikil, gabus dan aram sekam). Beberapa tanaman
yang sudah ditanam secara hidroponik adalah jenis tanaman hias, sayuran dan
buah-buahan. Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah dengan
media kultur pasir.
Dalam
hidroponik tidak digunakan lagi tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah
nutrisi sebagai sumber makanan bagi tanaman. Zat hara atau larutan nutrisi
dapat dibuat sendiri atau menggunakan larutan nutrisi yang sudah diproduksi,
seperti pupuk gandasil dan margaflour. Limbah hasil produksi hdroponik ini
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran air maupun udara.
Tercemarnya lingkungan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat.
Keuntungan bercocok tanam secara
hidroponik antara lain sebagai berikut :
a. Tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat
b. Resiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air dan erosi tidak ada
c. Tidak perlu lahan yang terlalu luas
d. Pertumbuhan tanaman lebih cepat
e. Bebas dari hama sehingga hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi
f. Hemat biaya perawatan
a. Tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat
b. Resiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air dan erosi tidak ada
c. Tidak perlu lahan yang terlalu luas
d. Pertumbuhan tanaman lebih cepat
e. Bebas dari hama sehingga hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi
f. Hemat biaya perawatan
Kekurangan
sistem hidroponik antara lain:
Membutuhkan
modal yang besar
Pada kultur
substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada media
tanah sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang
serius.
Aeroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanam
untuk tumbuhnya akar. Tanaman digantung pada suatu tempat dengan akar dibiarkan
terbuka dan menggantung. Nutrisi diberikan dengan cara disemprotkan. Agar
tanaman dapat tumbuh maksimal maka kelembapan udara tempat tanaman budi daya
harus dijaga.
Prinsip
dari aeroponik adalah sebagai berikut : Helaian styrofoam diberi lubang-lubang
tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak
semaian sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai
bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkle aeroponik
(pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.
Aeroponik sebenarnya merupakan salah satu modifikasi dari hidroponik terbaru.
Keunggulan Aeroponik
Oksigenasi
dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar merupakan kunci
keunggulan aeroponik. Selama perjalanan dari lubang sprinkler hingga sampai ke
akar, butiran akan menambat oksigen dari udara sehingga DO dalam butiran
meningkat.
Aeropononik
merupakan metode bagus karena memproduksi butiran cairan halus (droplet) berupa
kabut. Kelebihan dari bentuk kabut adalah
1. lebih
mudah diserap tanaman,
2. mudah
terbang diudara sehingga distribusi merata jatuhnya perlahan sebab bersifat
menyerupai gas.
Aeroponik sesuai dengan kaidah konservasi air dan
nutrisi. Evaporasi pada sistem aeropink hingga mencapai O% karena sistem
terisolasi (sealed). Sedangkan sisa air yang tidak menempel di akar akan
kembali ke larutan yang ada di bawah. Sirkulasi air dan interval penyemprotan
dikontrol dengan timer sehingga tanaman akan mendapatkan air sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan.
Aeroponik meningkatkan efisiensi penggunaan unsur
hara. Pengabutan nutrisi yang otomatis diberikan langsung mengenai akar tanaman
sehingga akar dapat menyerap nutrisi dengan lebih mudah. Sisa nutrisi yang
tidak menempel di akar akan kembali lagi ke larutan yang ada dibawahnya, dan
akan disemprotkan lagi.
Metode aeroponik juga mengoptimalisakan potensi lahan
sempit karena tidak harus dibangun pada area yang luas. Aeroponik
meminimalisasi resiko terkena damping off karena larutan tidak terkena genangan
larutan nutrisi. Sayuran yang diproduksi dengan sistem aeroponik mempunyai
penampilan cukup prima serta mempunyai nilai gizi dan vitamin yang tinggi
karena diberi nutrisi sesuai kebutuhan tanaman.
Sistem aeroponik bisa meningkatkan pertumbuhan hingga
10 x lebih cepat pada beberapa tanaman semusim daripada menumbuhkan diatas
tanah. Ledakan pertumbuhan yang pesat dikarenakan akar intensif memperoleh
larutan nutrisi yang kaya DO dan pertumbuhan minim cekaman lingkungan. Nutrisi
mencapai perakaran secara langsung tanpa media perantara. Sebab, media
perantara bisa menyerap nutrisi dan mengandung bakteri. Kecepatan hantar
nutrisi metode aeroponik hingga mencapai 135 % lebih cepat daripada hidroponik
yang lain.
Kekurangan Sistem
Aeroponik
Kelemahan dari sistem ini adalah penggunaan pompa
listrik yang sangat bergantung pada ketersediaan listrik. Sehingga jika pompa
yang digunakan untuk menyemprotkan air dan nutrisi tersebut mati, maka yang
akan terjadi adalah tanaman yang ditanam juga akan mati. Jadi harus benar-benar
dipastikan bahwa sistem cadangan yang mendukung pompa tetap aktif.
Sumber
:
https://igotamail.wordpress.com/modernisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar