Selasa, 29 Desember 2015

Manusia dan Tanggung Jawab

        Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
        Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau  perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertang­gung jawab. Disebut demikian karena manusia, selain merupa­kan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘Tuhan’. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
        Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
       Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Maksudnya adalah perasaan nurani kita, yaitu hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."
Makna dari tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam artian disini bahwa ketika seseorang diberikan kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima dan menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut.
Sebagai manusia, kita memiliki beberapa tanggung jawab seperti : tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat, tanggumg jawab kepada bangsa/negara, dan tanggung jawab terhadap tuhan. Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan makna dari tanggung jawab terhadap diri sendiri dan tanggung jawab terhadap tuhan. Menurut saya kedua tanggung jawab tersebut memiliki sebuah keterkaitan satu dengan yang lainnya karena tujuan penciptaan manusia adalah semata mata untuk beribadah kepada tuhan, dimana hal itu merupakan sebuah tanggung jawab diri sendiri dan terhadap tuhan yang telah menciptakan kita.
Makna dari tanggung jawab terhadap diri sendiri ialah menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri sesuai dengan sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral dan juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi minuses mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan manusia berbuat dan bertindak.
Demikianlah makna dari tanggung jawab terhadap diri sendiri menurut beberapa sumber yang saya cari. Memang benar dengan adanya tanggung jawab terhadap diri sendiri akan membuat pribadi seorang berkembang. Karena kita akan lebih sadar untuk mengembangkan potensi agar dapat mencapai tujuan dan cita cita serta harapan yang kita impikan untuk sukses dan maju. Hal itu demi memenuhi taraf hidup yang baik. Sebagai manusia kita membutuhkan banyak sekali kebutuhan dari sandang, pangan, hingga papan. Dan untuk memenuhinya tentu saja dituntut sebuah tanggung jawab terhadap diri sendiri agar semua kebutuhan tersebut terpenuhi. 
Selain itu, kita sebagai manusia tentu saja memiliki berbagai macam masalah. Seperti masalah terhadap diri sendiri, keluarga dan sosial. Setiap harinya masalah itu akan datang. Dan yang perlu kita lakukan adalah bertanggung jawab untuk memecahkan masalah masalah tersebut. Dengan demikian seseorang akan mampu memecahkan masalah masalahnya karena memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri tersebut.
Ada beberapa contoh yang dapat saya jabarkan mengenai tanggung jawab terhadap diri sendiri. Misalnya tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Tentu saja kita dituntut untuk mengerjakan tugas tugas yang telah diberikan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi kesuksesan kita. Hal-hal tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan orang lain, karena yang menentukan jalan hidup kita, masa depan kita adalah kita sendiri. Selain mengerjakan tugas tugas, sebagai pelajar kita perlu memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kejujuran. Dalam gambar tersebut, kita melihat sebuah fenomena yang kerap terjadi dikalangan pelajar yaitu menyontek. Saat ujian berlangsung, biasanya siswa yang belum siap untuk ujian, dia akan meminta bantuan kepada temannya. Persis seperti gambar tersebut. Salah satu siswa dalam gambar mencontek jawaban temannya. 


Apabila kita memikiki tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kejujuan. Hal tersebut tidak akan terjadi karena mencontek termasuk sebuah ketidak jujuran seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain. Mengappa terhadap diri sendiri? Dari mencontek, tentunya seseorang akan mengandalkan orang lain untuk menjawab soal-soal yang diujikan. Dan kita akan menjadi semakin malas. Sebab kita akan berpikir bahwa nantinya kita akan bisa menjawab dari mencontek. Selain itu orang yang kita andalkan juga merugi karena dia telah belajar dengan susah payah agar mendapat hasil yang maksimal, tapi yang kita lakukan meminjam otaknya tanpa belajar dan bersusah payah seperti yang dilakukannya.
Lalu bagaimana tanggung jawab kita terhadap tuhan? Tentu saja hal yang paling utama adalah beribadah karena kita telah diciptakan oleh-Nya. Sesuai dengan  tujuan penciptaan manusia yaitu untuk beribadah kepada pencipta-Nya.  Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

Sebagai mahkluk yang telah di ciptakan oleh Tuhan di dunia ini, dilindungi dan dibesarkan, diberikan akal sehat dan berbagai macam rahmat dan karunia-Nya maka kita tentunya memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan segala sesuatu yang telah diberikan-Nya kepada kita dan serta senantiasa mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita dengan cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Saya terlahir sebagai seorang muslim tentu saja memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh-Nya. Perintah-perintah-Nya seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, menghormati orang tua, dan masih banyak lagi. Larangan-laranganNya seperti tidak memakan daging babi, tidak meninggalkan sholat, tidak meminum minuman beralkohol, dan sebagainya. Dengan  demikian, saat kita telah melaksanakan apa yang merupakan perintah-Nya, disitulah letak tanggung jawab kita terhadap tuhan. Sedangkan ketika kejadiannya berkebalikan, hal tersebut menandakan bahwa kita tidak melaksanakan sebuah tanggung jawab kita terhadap tuhan. Kita telah mengabaikan apa yang menjadi sebuah kewajiban kita sebagai manusia. Karena salah satu pintu yang dapat membuka kesuksesan kita adalah berdoa dan beribadah kepada Tuhan kita (dalam hal ini karena saya seorang muslim, tuhan kita yaitu Allah). Sebuah usaha tanpa doa akan tidak terlalu maksimal hasilnya dibandingkan usaha dengan doa.
Demikianlah beberapa contoh yang dapat saya jabarkan mengenai tanggung jawab manusia terhadap diri sendiri dan terhadap Tuhan. Semoga dengan penjabaran yang telah saya berikan ini, dapat memotivasi kita untuk lebih bertanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap Tuhan yang telah menciptakan kita.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar