Seperti kita ketahui dalam sastra Indonesia memiliki ragam bahasa yang bermacam-macam. Salah satunya yang akan aku bahas adalah makna denotasi dan konotasi. Apa sih makna denotasi itu? Lalu konotasi itu pengertiannya apa? Sebenarnya tanpa kita sadari, sering dalam keseharian kita memakai kata-kata tersebut. Untuk lebih jelasnya, mari kita baca penjelasan berikut.
Makna Denotasi
Makna denotasi merupakan makna yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai makna kamus (harfiah), biasanya disebut makna konseptual yakni makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, perasaan atau pengalaman yang berkaitan dengan informasi faktual dan objektif. Makna denotasi seringkali dijumpai dalam penulisan karya ilmiah agar apa yang disampaikan tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca dan dapat dengan mudah menangkap gagasan yang disampaikan penulis.
Contoh makna Denotasi :
1. Saya sedang membaca artikel sambil meminum kopi(membaca artikel maksudnya membaca suatu artikel).
2. Di daerah Thailand banyak terdapat arena mengadu domba (mengadu domba maksudnya adalah memperklahikan domba).
Makna Konotasi
Makna konotasi merupakan makna kiasan yang terbentuk dalam suatu kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Makna konotasi sering kali membingungkan para pembaca dalam menemukan makna dari suatu tulisan sehingga sangat jarang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sebaliknya, makna konotasi sangat sering dijumpai dalam karya sastra, misalnya puisi, cerpen, dan lain sebagainya. Makna konotasi dalam karya sastra membuat alur lebih hidup dan meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.
Contoh Makna konotasi :
1. Saya mudah menangkap penjelasan pak guru (kata menangkap berarti memahami bukan menangkap dalam artian sesungguhnya).
2. Kesulitan akan menerpa bila kita tidak berusaha (menerpa bisa berarti datang, bukan berarti dijatuhi).
Konotasi terbagi atas dua yaitu konotasi positif
dan konotasi negatif.
Makna konotasi positif merupakan kata yang digunakan dirasa lebih sopan dan lebih baik.
Contohnya kata "gugur" dalam kalimat : "Seribu orang gugur dalam perang melawan kompeni Belanda".
Makna konotasi negatif lebih cenderung ke hal yang dianggap lebih kasar misalnya kata "kambing hitam" dalam kalimat : "Dia dijadikan kambing hitam dalam masalah itu".
Ternyata setelah kita mengetahu pengertiannya, kita jadi tersadar bahwa kita sering sekali memakai makna-makna tersebut. Yuk kita lebih memahami tentang bahasa kita agar lebih cinta.
sumber isi : google
Makna Denotasi
Makna denotasi merupakan makna yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai makna kamus (harfiah), biasanya disebut makna konseptual yakni makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, perasaan atau pengalaman yang berkaitan dengan informasi faktual dan objektif. Makna denotasi seringkali dijumpai dalam penulisan karya ilmiah agar apa yang disampaikan tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca dan dapat dengan mudah menangkap gagasan yang disampaikan penulis.
Contoh makna Denotasi :
1. Saya sedang membaca artikel sambil meminum kopi(membaca artikel maksudnya membaca suatu artikel).
2. Di daerah Thailand banyak terdapat arena mengadu domba (mengadu domba maksudnya adalah memperklahikan domba).
Makna Konotasi
Makna konotasi merupakan makna kiasan yang terbentuk dalam suatu kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Makna konotasi sering kali membingungkan para pembaca dalam menemukan makna dari suatu tulisan sehingga sangat jarang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sebaliknya, makna konotasi sangat sering dijumpai dalam karya sastra, misalnya puisi, cerpen, dan lain sebagainya. Makna konotasi dalam karya sastra membuat alur lebih hidup dan meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.
Contoh Makna konotasi :
1. Saya mudah menangkap penjelasan pak guru (kata menangkap berarti memahami bukan menangkap dalam artian sesungguhnya).
2. Kesulitan akan menerpa bila kita tidak berusaha (menerpa bisa berarti datang, bukan berarti dijatuhi).
Makna konotasi positif merupakan kata yang digunakan dirasa lebih sopan dan lebih baik.
Contohnya kata "gugur" dalam kalimat : "Seribu orang gugur dalam perang melawan kompeni Belanda".
Makna konotasi negatif lebih cenderung ke hal yang dianggap lebih kasar misalnya kata "kambing hitam" dalam kalimat : "Dia dijadikan kambing hitam dalam masalah itu".
Ternyata setelah kita mengetahu pengertiannya, kita jadi tersadar bahwa kita sering sekali memakai makna-makna tersebut. Yuk kita lebih memahami tentang bahasa kita agar lebih cinta.
sumber isi : google